- Perawakan Sang Nabi tidak tinggi, tidak pendek. Rambutnya tidak keriting, tak pula lurus. Wajah beliau tidak bulat, bukan pula persegi.
- Kulit Sang Nabi cerah, putih kemerah-merahan. Rambutnya disisir ketika sebahu, digerai ketika sepapak daun telinga. Dahinya lebar.
- Alis Sang Nabi melengkung & panjang, tebal, nyaris bertaut di tengah. Di antara keduanya terdapat urat yang memerah saat beliau marah.
- Bola mata Sang Nabi indah & hitam, bulu matanya lentik menawan. Hidungnya mancung, bagian atasnya pancarkan cahaya. Kedua pipinya datar.
- Janggut Sang Nabi menggaris dari depan telinga, menebal menuju dagui. Mulutnya lebar, gigi-giginya besar, dari selanya memancar cahaya.
- Dari bawah janggut Sang Nabi beralur kebawah bulu-bulu halus, lewat leher, melebat di dada, melajur bagai tongkat hingga ke pusarnya.
- Leher Sang Nabi jenjang & indah. Perut beliau sama rata dengan dadanya yang bidang. Jarak antara kedua bahu lebar. Persendiannya kokoh.
- Lengan Sang Nabi jenjang, telapaknya lebar & tebal, jemarinya panjang. Telapak kaki beliau melengkung, halus hingga airpun tak menempel.
- Sang Nabi berjalan dengan langkah kaki nan lebar, begitu langsam seolah menuruni bukit, tubuh beliau ikut bergoyang anggun tiap langkah.
- Kalau menoleh, Sang Nabi berbalik dengan seluruh badan, lebih sering menunduk dibanding mendangak, melihat dengan penuh perhatian.
- Dulu Nabi suka menyisir rambut ke belakang, seperti Ahli Kitab. Saat nyata keingkaran, beliau selisihi mereka dengan menyisir belahnya.
- Sang Nabi suka memperbanyak minyak rambut. Kata Anas, uban beliau nan 20 helai jadi tak tampak. Beliau gemar merapikan janggutnya.
- Sang Nabi punya sebuah celak khusus yang beliau gunakan menjelang tidurnya. Tiga kali untuk kanan & kiri, sejuk & menumbuhkan bulu.
- Pakaian kesukaan Sang Nabi adalah gamis berwarna putih, hibarah buatan Yaman berwarna merah, & baju sampir 2 helai warna hijau & hitam.
- Sang Nabi berminyak wangi di seluruh tubuhnya. Isteri beliau mengoleskan di sekujur badan, lalu beliau sendiri wangikan bagian 'aurat.
- Jemari manis RasuluLlah dilingkari cincin perak, matanya dari batu Habasyah bertulis "Muhammad Rasul Allah". Dilepas jika ke Peturasan.
- Sang Nabi menyimpan selalu selimut Khadijah; selimut yang menenangkan saat beliau terguncang wahyu pertama & di dalamnya beliau diseru.
- Sang Nabi suka olahraga lari. Kadang bersama isteri. Kadang dengan anak-anak kecil yang beliau lombakan siapa duluan menangkap beliau.
- Nabi suka minum susu di wadah yang sama dengan isterinya, ditepatkan di bekas bibirnya. Anggur, zaitun, & buah lain, segigit berdua.
- Tidur Sang Nabi tak pernah tengkurap. Jika miring berbantal telapak & kakinya disilang, jika telentang kaki kanan diletak di atas kiri.
- Kadang dalam renung khusyu', Sang Nabi duduk dengan lutut diangkat menempel ke perut. Suka bersandar bantal, tapi TIDAK di saat makan.
- Nabi suka mandi bersama & bercanda main air dengan isteri-isterinya, bahkan pada Saudah yang tua. Usia tak menghalangi kemesraan itu.
- Penutup kepala kesayangan Nabi adalah serban hitam, dikenakan dengan ujung menjatuh di pundak. Sandalnya bertali dua dari kulit hewan.
- Makanan kesukaan Nabi -jarang beliau nikmati- adalah paha kanan kambing. Camilannya hais; campuran kurma rendam dengan keju & yoghurt.
- Nabi yang penuh cinta memberi nama semua miliknya; dari perkakas rumah-tangga, bejana, gelas, kuda, unta, keledai, pedang, tombak, dll.
- Nabi makan roti dari tepung utuh yang tak diayak (dulu dianggap rendah; sekarang sehat berserat;), lauknya minyak zaitun, cuka, labu.
- Nabi TIDAK PERNAH mencela makan. Jika menyukainya beliau memakannya penuh syukur, jika tidak suka beliau cukup diam tanpa komentar.
- Nabi mengerjakan sendiri apa yang beliau bisa di urusan rumah tangga; menambal baju sobek, menjahit sandal rusak, memerah susu, dll.
- Nabi sangat suka bersiwak bersih gigi; akan shalat, akan membaca Al Quran, akan menemui tamu & sahabat, & terutama akan MENEMUI ISTERI.
- Nabi tak pernah jijik pada isteri yang haidh (sebagaimana kebiasaan Arab & Yahudi), beliau tetap bermesra, hanya menghindari jima'.
- Saat 'Aisyah haidh, Nabi tiduran di pangkuannya sambil baca Quran; atau meletakkan kepala di antara paha 'Aisyah, tidur dalam hangat.
- Bahkan tuk shalat malampun, Nabi minta izin pada isteri yg sedang bersama di ranjang. "Apa kau izinkan malam ini aku menghadap Rabbku?"
- Karena sempitnya kamar Nabi, saat shalat malam beliau b'diri hadap 'Aisyah. Jk hendak sujud, disentuhnya kaki sang isteri agar ditekuk.
- Sang Nabi seorang pemalu, lebih tersipu dibanding gadis dalam pingitan. Tak pernah terbahak, hanya senyum nan semanis madu.
- Sang Nabi tak suka diistimewakan. Jika berbagi peran di perjalanan beliau selalu mencari peluang berkontribusi; hatta menyiapkan api.
- Jika dihadapkan pada pilihan, Sang Nabi selalu mengambil hal yang ringan & mudah, selama ianya tak jatuh pada hal yang dilarang Allah.
- "Tak pernah kulihat", kata Anas, "Nabi marah atau membalas laku buruk atas pribadi beliau. Beliau hanya marah jika Allah dihinakan."
- "Pernah 3 purnama", ujar 'Aisyah, "Tak ada api menyala di rumah kami." Apa penyambung hidup Nabi?, tanya 'Urwah. "Kurma dan air ."
- Kelembutan Sang Nabi tak terhalangi & tak menghalangi ibadahnya. Umamah binti Abil 'Ash, sang cucu, sering digendong dalam shalat.
- Al Husain naik ke punggung Sang Nabi saat sujud. Beliau tak bangkit hingga Al Husain puas. Usai salam, beliau minta maaf pada jama'ah.
- Saat para cucu jadikan Nabi kuda-kudaan merangkak kian-kemari, ada yang kata, "Sebaik² tunggangan". Beliau sahut, "Sebaik² penunggang!"
Dear Allah, the Merciful, Please send me a man who's nearly perfect like the man You love, Rasulullah SAW. Ameeen... :)
No comments:
Post a Comment